"Demo di Indonesia adalah wajah nyata dari demokrasi yang hidup. Aksi turun ke jalan sejatinya merupakan hak konstitusional rakyat untuk menyampaikan aspirasi, kritik, dan kegelisahan mereka kepada pemerintah maupun pemangku kebijakan. Namun, hak tersebut harus dijalankan dengan damai, tertib, dan tidak merugikan kepentingan publik yang lebih luas.
Di sisi lain, pemerintah dan aparat juga memiliki kewajiban untuk mendengar suara rakyat tanpa represif, serta menjadikan demo sebagai cermin untuk mengevaluasi kinerja dan kebijakan yang mungkin belum berpihak pada masyarakat.
Sayangnya, sering kali demonstrasi di Indonesia berubah menjadi ajang benturan karena kurangnya komunikasi dua arah dan minimnya ruang dialog yang sehat. Inilah PR besar kita bersama: bagaimana menjadikan demo bukan sekadar teriakan di jalanan, tetapi jembatan yang mempertemukan rakyat dengan pemegang kebijakan.
Sebagai jurnalis yang tergabung dalam PWRI, kami memandang demo adalah potret nyata dinamika bangsa. Tugas kami adalah mengawal, menyuarakan, dan memastikan aspirasi itu sampai ke telinga publik serta pengambil keputusan secara jernih dan berimbang. Demokrasi hanya akan tumbuh sehat bila kritik dianggap vitamin, bukan ancaman."

Posting Komentar