Lampung1news.com | Tanggamus – Maraknya kasus penipuan online kini semakin meresahkan masyarakat. Salah satu modus terbaru dilakukan oleh pihak yang diduga mengatasnamakan PT Indo Teknik, perusahaan yang menawarkan mesin cetak pelet melalui media sosial.
Kasus ini menimpa Hardi, warga yang menjadi korban setelah tergiur dengan promosi harga murah dari akun yang mengaku sebagai owner perusahaan tersebut. Dalam video promosi yang disebarkan, pelaku menampilkan berbagai jenis mesin pelet dan menawarkan harga “promo terbatas” untuk menarik minat pembeli.
> “Awalnya saya tertarik karena videonya terlihat meyakinkan dan katanya sedang ada promo besar,” ujar Hardi saat dimintai keterangan.
Namun di balik tampilan profesional dan konten yang menarik, tersimpan niat jahat. Setelah Hardi melakukan komunikasi, pihak penjual meminta pembayaran dilakukan melalui transfer bank dengan alasan perusahaan tidak menyediakan sistem COD (Cash On Delivery).
Tanpa curiga, korban kemudian mentransfer sejumlah uang ke rekening BRI yang disebut milik bendahara perusahaan. Sayangnya, setelah empat hari berlalu, barang pesanan tidak kunjung dikirim. Upaya menghubungi pihak penjual pun tidak mendapat tanggapan.
> “Nomor mereka sudah tidak aktif lagi. Saya benar-benar tertipu,” keluh Hardi.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam bertransaksi online. Jangan mudah percaya dengan tawaran harga murah, video promosi menarik, atau akun yang mengaku resmi tanpa verifikasi jelas.
Masyarakat diimbau untuk mengecek legalitas perusahaan, memastikan nomor rekening dan identitas penjual melalui kanal resmi, serta menghindari pembayaran di muka kepada pihak yang belum terverifikasi.
> “Kami berharap aparat penegak hukum segera menindak tegas para pelaku kejahatan online ini. Jangan sampai semakin banyak korban berjatuhan,” ungkap Hardi.
Seiring kemajuan teknologi, penipuan digital semakin beragam dan sulit dideteksi. Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan serta literasi digital agar tidak mudah terjebak dalam tipu daya para pelaku.
> “Kami ingin keamanan digital benar-benar dirasakan masyarakat. Jangan sampai kemajuan teknologi justru membawa kerugian bagi rakyat kecil,” tutupnya.
(Haiyun / L1N)
Posting Komentar