Soal Bandara IMIP, Ketum GCP: Jangan-Jangan Morowali Sudah Dijual Ke Asing



Indonesia dihebohkan dengan keberadaan bandara Morowali yang keberadaanya ‘gaib’ tidak dikenal dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mampu masuk. Malahan dikabarkan orang sekelas petinggi daerah tidak diperbolehkan masuk? Ada apa!

Menyikapi kondisi ini Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo, H.Kurniawan menilai, apa yang terjadi di Morowali merupakan ‘pengangkangan’ terhadap kedaulatan bangsa. “Ini sesuai dengan pernyataan Presiden Prabowo selama ini bahwa negara sudah bocor, ini salah satu bukti, keamanan negara dimasuki orang yang nggak jelas, aneh kok didiamkan selama ini, ada apa! negara harus bersikap, jangan mau kita disepelekan,” ujarnya.

H.Kurniawan juga menilai bahwa apa yang terjadi di Morowali merupakan bentuk penjajahan yang dibiarkan. ”di Morowali tidak adanya bea cukai dan imigrasi di bandara tersebut, ini aneh, negara kemana selama ini! Saya minta ini diusut tuntas, siapa yang bermain, jangan tebang pilih sikat, karena tidak menghormati bangsa ini!” ucapnya dengan nada keras.

Sebagai rakyat yang memiliki jiwa cinta tanah air dan bangsa, akan  terus terpatri di dalam dada. ”Kami bersumpah nggak akan ada sejengkal tanah yang dicaplok asing, kita siap menjaga, hingga titik darah penghabisan, oleh karenanya saya pinta agar kasus ini diselesaikan hingga tuntas,” ungkapnya.

Fakta bahwa bandara IMIP telah beroperasi sejak diresmikan Jokowi pada 2019 itu merupakan bukti yang harus diusut. “Artinya sudah berlangsung cukup lama dan selama itu tidak ada aparatur negara di situ. Itu yang kita pertanyakan, kok bisa? kenapa?” tegasnya. 

“Yang terpenting pada saat ini perlu ada kejelasan mengenai siapa yang memberi izin bandara sejak awal. Sorotan ini membuka lebar potensi pelanggaran yang terjadi bertahun-tahun tanpa intervensi negara. Itu terjadi sejak 2019. IMIP-nya sendiri ada sejak 2010, tapi memang kemudian dikembangkan zaman Jokowi,” tutupnya. |Red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama