LAMPUNG1NEWS.COM | TANGGAMUS — Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2025 di Pekon Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, kembali menuai sorotan. Warga mempertanyakan transparansi Kepala Pekon, Suhartono, terkait pengadaan bibit kelapa nias yang menelan anggaran hingga Rp24 juta.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, proses pengadaan bibit kelapa tersebut diduga tidak melalui mekanisme musyawarah pekon. Sejumlah warga mengaku tidak mengetahui secara jelas perencanaan maupun distribusi bibit yang dimaksud.
“Bibit kelapa nias itu hanya dibagikan kepada warga yang mau saja, tidak semua dapat,” ungkap salah satu kepala dusun di Pekon Datar Lebuay, Minggu (2/11/2025).
Seorang tokoh masyarakat setempat menilai persoalan ini menambah panjang daftar ketidakpercayaan warga terhadap kepemimpinan Suhartono.
“Sejak tuntutan mundur pada 21 November 2022 lalu, kami sudah kehilangan kepercayaan. Apalagi setelah masa jabatannya diperpanjang delapan tahun, justru makin kacau. Seolah-olah dana desa itu uang pribadi,” ujar DN (40) dengan nada kesal.
Senada dengan itu, warga lainnya menyebut Suhartono tidak menunjukkan integritas dalam menjalankan tugas sebagai kepala pekon. Sementara, salah satu aparatur pekon juga mengaku heran dengan proses pengadaan bibit tersebut.
“Setahu saya, yang belanja pak lurah sendiri. Tiba-tiba bibitnya sudah ada di belakang kantor waktu itu,” ujarnya menggunakan bahasa keseharian.
Menanggapi hal tersebut, Suhartono membantah adanya penyimpangan. Ia menyebut bibit kelapa nias sebanyak 200 pohon dengan harga Rp120.000 per pohon telah disalurkan kepada warga.
“Sudah kita bagikan ke masing-masing dusun melalui kepala dusun,” kata Suhartono saat dikonfirmasi. (Wasis | Lampung1News)

Posting Komentar