Diduga Tak Transparan dalam Pengadaan Bibit Ikan, Kepala Pekon Datar Lebuay Diguncang Mosi Tidak Percaya

Lampung1news.com | TANGGAMUS — Gelombang ketidakpercayaan publik muncul di Pekon Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Sejumlah warga menyatakan mosi tidak percaya terhadap Kepala Pekon Suhartono, yang dinilai tidak transparan dan diduga memberikan informasi menyesatkan terkait realisasi bantuan bibit ikan gurame.

Temuan lapangan yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bahwa Suhartono membuat dan menandatangani sebuah surat pernyataan bermaterai pada 19 Desember 2023. Dokumen itu disebut dibuat untuk meredam eskalasi protes warga terkait distribusi bantuan bibit ikan yang bersumber dari anggaran desa.

“Surat itu dibuat untuk menenangkan warga yang mulai resah. Namun belakangan kami sadar bahwa itu hanya siasat sementara,” ujar salah seorang warga yang meminta identitasnya tidak disebutkan.

Isi surat pernyataan tersebut menegaskan komitmen realisasi bantuan sebanyak 15 ribu ekor bibit ikan gurame paling lambat 27 Desember 2023. Namun hasil verifikasi warga menunjukkan ketidaksesuaian antara dokumen dan realisasi di lapangan.

AK (41), salah satu warga yang aktif memantau proses penyaluran bantuan, mengungkapkan bahwa pada tanggal yang dijanjikan hanya sekitar 5 ribu ekor bibit yang benar-benar dibagikan.

“Sisanya sekitar 10 ribu ekor baru dibagikan pada malam hari pada April 2024. Kondisinya pun sudah tidak layak, banyak yang mati. Ini jelas merugikan warga,” tegasnya sembari memperlihatkan foto dokumentasi melalui ponselnya.

Keterlambatan dan dugaan manipulasi informasi terkait jumlah dan kondisi bibit ikan tersebut kini memicu pertanyaan serius mengenai tata kelola dana desa, khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat. Warga menilai praktik semacam ini menjadi preseden buruk dan mencederai kepercayaan publik terhadap pemerintah pekon.

Akibatnya, sebagian warga secara terbuka menyatakan bahwa Suhartono tidak lagi layak memimpin Pekon Datar Lebuay. Mereka mendesak agar pihak berwenang melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk audit terhadap program pengadaan bibit ikan tersebut.

Hingga laporan ini disusun, Suhartono belum memberikan klarifikasi resmi. Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui nomor ponselnya sejak pukul 11.34 WIB belum mendapatkan respons. (jumaki)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama